Selasa, 25 Oktober 2011

Relay II : Memilih Relay

.
Setelah membahas beberapa hal dasar tentang relay, selanjutnya akan membahas cara memilih relay.
Tapi bahasnya masih yang level sederhana saja, tidak begitu mendalam dan detail.
...v^_^...

Relay Elektromekanis
Relay elektromekanis mendukung secara luas berbagai macam karakteristik sinyal, dari daya rendah hingga daya tinggi, tegangan DC, tegangan AC, dan mampu mencapai hingga frekuensi GHz. Oleh sebab itu pemilihan relay elektromekanis harus disesuaikan dengan karakteristik yang digunakan oleh sistem.

Kontak pada relay cenderung lebih besar karena digunakan untuk menahan lonjakan tegangan dan arus yang besar secara tiba-tiba karena terjadinya perubahan kontak. Semakin besar tegangan dan arus yang akan dikendalikan oleh relay tersebut maka semakin besar pula logam kontak pada relay tersebut (untuk bahan kontak yang sama).

Kelemahan
Kelemahan pada relay elektromekanis antara lain :
  • Kecepatan switching : Relay memiliki kecepatan pensaklaran yang relatif lebih lambat dari jenis switching yg lainnya yaitu berkisar 5 -15 mS. Sehingga untuk beberapa aplikasi pensaklaran yang membutuhkan kecepatan tinggi, tidak dapat menggunakan relay elektromekanis.
  • Ketahanan : Relay memiliki daya tahan yang relatif lebih pendek dibanding jenis lainnya. Hal ini dikarenakan lonjakan tegangan dan arus besar yang tiba-tiba sehingga menyebabkan loncatan bunga api yang semakin lama merusak kontak pada relay elektromekanis.

Relay DC dan AC
Relay AC adalah relay yang menggunakan tegangan dan arus AC untuk mengaktifkan (energized) coil pada relay tersebut.
Tegangan yang dapat dingunakan antara lain : 6 Vac, 12 Vac, 24 Vac, 120 Vac, 240 Vac, dst.


Relay jenis ini banyak ditemui di dunia industri dan menggunakan tegangan serta arus yang tinggi, sehingga umur atau daya tahan relay lebih pendek.
Hal ini menyebabkan relay sering di ganti karena mengalami kerusakan atau sudah tidak layak pakai lagi.
Oleh sebab itu digunakan soket relay untuk mempermudah pencabutan atau pemasangan relay.



Relay DC adalah relay yang menggunakan tegangan dan arus DC untuk mengaktifkan (energized) coil pada relay tersebut.
Tegangan yang dapat digunakan antara lain 5 Vdc, 6 Vdc, 12 Vdc, dan 24 Vdc.







Spesifikasi Relay
Seperti yang di tuliskan sebelumnya, relay adalah saklar yang dikendalikan secara elektronik sehingga baik relay AC maupun relay DC meskipun pada coilnya hanya dapat diberikan tegangan AC (untuk relay AC) atau hanya tegangan DC (untuk relay DC) pada bagian kontak-nya dapat dihubungkan ke tegangan listrik AC maupun DC sesuai kebutuhan dan spesifikasi relay.


Datasheet Relay DS 
Misalkan pada gambar Relay DC untuk tipe DS tertulis :
DS2E-S
-DC5V
0.6A 125V AC
0.6A 110V DC
2A      30V DC

Artinya singkat relay tersebut adalah :
  • Relay tipe : DS2E-S-DC5V.
  • Tegangan kerja coil maksimum 5Vdc.
  • Tegangan kontaktor, untuk tegangan 125 VAC arus maksimum 0.6 Ampere.
  • Tegangan kontaktor, untuk tegangan 110 VAC arus maksimum 0.6 Ampere.
  • Tegangan kontaktor, untuk tegangan 30 VDC arus maksimum 3 Ampere.
Dari penjelasan tersebut relay DS2E-S-DC5V dapat dioperasikan menggunakan tegangan 5VDC dan dapat mengendalikan tegangan mencapai 125VAC dengan arus maksimal 0.6 Ampere atau tegangan hingga 30 VDC dengan arus maksimal 2 Ampere.
Tapi untuk lebih lengkap dan detailnya silahkan baca datasheetnya.


Bacaan memilih Relay :
http://zone.ni.com/devzone/cda/tut/p/id/2774


Semoga manfaat ...^^v...



Senin, 24 Oktober 2011

Relay I : Relay Elektromekanis

.
Selanjutnya tentang pensaklaran atau "Switching" tegangan dan arus AC.
Pensaklaran kali ini akan membahas khusus menggunakan Relay.
Ada banyak jenis dan cara kerja relay yang berbeda-beda..
(Saya aja kaget ternyata banyak jenisnya setelah baca wiki tentang relay..)
Untuk bahan bacaan ini linknya dari tante wiki.
http://en.wikipedia.org/wiki/Relay

Kali ini saya hanya akan membahas relay konvensional yaitu relay elektromekanis.

Relay
Relay adalah saklar yang dioperasikan menggunakan listrik, pertama kali digunakan pada rangkaian telegraft jarak jauh yaitu mengulang sinyal yang datang dari satu sirkuit (pengirim) dan mengirim ke sirkuit yang lain (penerima). Relay dahulu digunakan secara luas dalam pensaklaran telepon dan komputer awal untuk melakukan operasi logika.
 

Relay pada dasarnya untuk mengendalikan peralatan daya tinggi menggunakan perangkat daya rendah seperti mikrokontroller 5Vdc yang mampu mengendalikan motor 220Vac dan mengisolasi secara total antara kedua rangkaian tersebut.

Jenis relay yang dapat menangani daya tinggi yang diperlukan untuk secara langsung mengendalikan motor listrik atau beban lainnya disebut kontaktor.  

Bagian Relay Elektromekanis
Relay elektromekanis terdiri dari coil dan kontak.

Coil merupakan kumparan tembaga yang dililitkan pada sebuah inti logam lunak, sehingga ketika coil di berikan tegangan dan arus menyebabkan timbulnya medan elektromagnetik yang mengubah inti logam tersebut menjadi logam bermagnet dan mampu menarik logam lainnya dengan kata lain magnet karena aliran listrik atau elektromagnetik.


nb : gambar di samping belum ada inti logamnya, hanya lilitannya saja.

Kontak adalah saklar logam pada relay yang akan ditarik oleh elektromagnetik sehingga kondisi On/Off-nya berubah tergantung ada tidaknya medan elektromagnetik tersebut.

Kontak Pada Relay
Kontak pada relay ada 3 buah yaitu :
  • NO (Normally Open) yaitu kondisi kontak terbuka ketika tidak ada medan elektromagnetik.
  • NC (Normally Close) yaitu kondisi kontak tertutup ketika tidak ada medan elektromagnetik.
  • CO (Change Over) atau Common yaitu saklar yang akan terhubung ke salah satu saklar NO atau NC tergantung ada tidaknya elektromagnetik pada coil.

 Ada beberapa konfigurasi relay tergantung dari banyaknya saklar pada relay tersebut.
  • SPST (Singel Pole Single Throw) : Satu Kutub (Saklar) Satu Kondisi.
  • SPDT (Singel Pole Double Throw) : Satu Kutub Dua Kondisi
  • DPST (Double Pole Single Throw) : Dua Kutub Satu Kondisi
  • DPDT (Double Pole Single Throw) : Dua Kutub Dua Kondisi
  • 3PST (Three Pole Single Throw) : Tiga Kutub Satu Kondisi
  • 3PDT (Three Pole Doubel Throw) : Tiga Kutub Dua Kondisi
  • dst...
Pole menyatakan banyaknya kontak (CO) atau saklar yang dimiliki oleh relay, sedangkan Throw menyatakan banyaknya kondisi kontak yang dimiliki oleh relay.
Misalnya :
  • SPST berarti memiliki satu kontak (CO) dan satu kondisi kontak (CO - NO).
  • DPDT berarti memiliki dua kontak (CO1 dan CO2) dan dua kondisi kontak (CO1 - NO1 dan CO2 - NO2, CO1 - NC1 dan CO2 - NC2).
  • dst...


Prinsip Kerja Relay
  • Pada kondisi awal / normal yaitu kondisi ketika coil tidak mendapatkan energi listrik, saklar CO (pada gambar simbol = C) akan terhubung dengan saklar NC dan tidak terhubung dengan saklar NO.
  • Ketika coil mendapatkan energi listrik (energized) arus dan tegangan listrik yang mengalir pada kumparan tembaga menyebabkan timbulnya medan elektromagnetik dan mengalir sepanjang inti logam lunak di tengah kumparan tersebut yang menyebabkan logam tersebut berubah menjadi magnet.
  • Elektromagnetik ini dapat menarik armature yang terbuat dari logam sehingga kodisi kontak yang semula CO - NC berubah menjadi CO - NO.
  • Apabila coil sudah tidak memiliki energi listrik (not energized) maka armature akan kembali dari kondisi CO - NO ke posisi CO - NC karena adanya pegas (spring) yang menarik armature tersebut.
    Beberapa relay daya rendah tidak menggunakan pegas penarik (spring) karena logam armature yang digunakan memiliki gaya pegas untuk kembali ke posisi semula.
sumber : Kilian, Christopher T, Modern Control Technology, (West Publishing Co : 1996)


Semoga manfaat ...^^v...

Jumat, 21 Oktober 2011

Kontrol Tegangan AC : Introduction

.
Setelah begitu banyak teknik pengontrollan tegangan DC / Tegangan dan arus searah.
Bulan ini akan saya bahasa teknik pengontrollan tegangan AC / Tegangan dan arus bolak balik.

Dan memang pengontrollan tegangan AC lebih sulit dibandingkan tegangan DC, Oleh sebab itu saya sarankan untuk pelan-pelan memahaminya, jangan buru-buru dan lebih penting serap konsepnya.
Selain itu karena tegangan AC yang akan dibahas adalah 220Vac 50-60 Hz saya ingatkan
"WARNING : HIGH VOLTAGE"
mengapa begitu, simak selanjutnya ya ...^_^v...

Sumber tegangan konsumen perumahan di Indonesia memiliki tegangan RMS-nya rata-rata adalah 220 Vac dengan frekuensi 50 Hz.
Dari kedua data ini kita sudah dapat mengetahui karakteristik sinyal AC dan bagaimana cara mengontrolnya oleh sebab itu harus diketahui Apa maksudnya informasi ini ?

Tegangan AC 220 Volt
Tegangan AC (Alternating Current / Arus Bolak-Balik) adalah tegangan / arus dan pada satu waktu bernilai positif dan satu waktu bernilai negatif
Tegangan sumber AC bisa berbentuk gelombang sinus, gigi gergaji, segitiga, atau sinyal kotak, yang perlu diingat sekali lagi adalah "pada satu waktu bernilai positif dan satu waktu bernilai negatif".
Apabila berbentuk gelombang sinus, gigi gergaji, segitiga, atau sinyal kotak tetapi bernilai positif saja atau negatif saja maka masih tergolong sinyal DC, contohnya sumber clock dari IC 555, cristal, PWM, dst.

Jika mengukur tegangan sumber dari PLN perumahan menggunakan avometer digital atau analog nilai yang ditunjukkan adalah tegangan RMS.
Sumber : Wikipedia


  1. Peak Amplitude (Ampilitudo Puncak).
    adalah tegangan puncak baik positif atau negatif yang terukur dari tegangan referensi 0 volt.
  2. Peak-to-Peak Amplitude (Ampilitudo Puncak ke Puncak).
    adalah tegangan antara puncak positif dengan puncak negatif.
  3. RMS Amplitudo (Amplitudo Root Mean Square).
    adalah nilai akar kuadrat dari rata-rata aritmatika dari kuadrat nilai-nilai asli (atau kuadrat dari fungsi yang mendefinisikan bentuk gelombang kontinu).
    Untuk mengetahui persamaan RMS setiap gelombang silahkan lihat di link ini : Wikipedia
  4. Wave Periode (Periode Gelombang).
    adalah waktu yang dibutuhkan untuk 1 siklus gelombang.
Misalkan ketika mengukur menggunakan Voltmeter dan ditampilkan adalah nilai 220 Vac maka :
Vrms = 220.
Vrms = Vp * 0,7071    maka     Vp = 220 / 0,7071 = 311,1299 Vac.
Vpp  = 2 * Vp             maka     Vpp = 2 * 311,1299 = 622,2598 Vac.

Frekuensi 50 Hz
Pada gambar diatas ditunjukkan Wave Periode atau Periode Gelombang, jangan lupa Periode berbanding terbalik dengan Frekuensi dan memiliki satuan serta pengertian yang berbeda.
Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk 1 gelombang penuh, satuannya detik (s).
Frekuensi adalah banyaknya gelombang dalam 1 detik, satuannya Hertz (Hz).

Maka
Frekuensi 50Hz = 50 gelombang sinus dalam 1 detik.
Periode 1 gelombang sinus = 1 / 50 = 0,02 Sekon = 20 mS
Periode 0,5 gelombang sinus = 10 mS = 100 Hz

Jika sumber 220 Vac dan fekuensi 50 Hz artinya : tegangan gelombang sinus sumber AC dengan Vrms 220 Volt dan setiap gelombangnya memiliki periode 20 mS.

Ini adalah dasarnya dan penting untuk digunakan selanjutnya.
Semoga manfaat ...^^v...


Minggu, 18 September 2011

Masalah LCD : Solusi Secara Software


.
Setelah Masalah LCD : Solusi Secara Hardware memecahkan solusi yang cukup sederhana, apakah tidak ada solusi secara Software-nya.

Tentu saja ada, silahkan menyimak dan tentukan mana solusi yang lebih baik.
Apakah secara hardware atau software ?

Solusi Secara Software
Yang perlu di ingat pertama kali adalah Busy flag berfungsi sebagai indikator bahwa chip prosesor pada LCD karakter sedang sibuk dan sebaiknya tidak boleh diganggu atau diinterupsi karena tidak akan dihiraukan dan tidak akan diolah oleh chip LCD tersebut.
Maka jalan terbaik yang harus dilakukan adalah menunggu hingga busy flag tidak aktif atau berlogika LOW, akan tetapi hal ini tidak berguna apabila LCD dilepaskan dari mikrokontroller.

Jika anda berniat membuat library untuk mengakses LCD karakter sendiri saya menduga anda menggunakan fungsi delay, looping, atau bahkan tidak melakukan proses tundaan sama sekali.

Saya tidak akan membahas listing program fungsi untuk mengakses LCD karakter karena memang saya belum pernah mencobanya sama sekali.
Jadi teorinya aja ya... T_T"
Mudah-mudahan nanti dicoba deh trus dipostingkan,
terlalu dimanjakan dengan fungsi buatan CvAVR sih ...^o^v...

Delay / Tundaan pengganti Busy Flag
Dibandingkan menggunakan fungsi looping yang sulit untuk diketahui waktu tundaannya sebaiknya menggunakan fungsi delay yang dapat dihitung waktu tundaannya (maksudnya hanya sekedar mempermudah pemahaman dan penjelasan).

Untuk mengetahui besarnya tundaan Busy Flag pada LCD maka harus diketahui chip prosesor yang digunakan oleh LCD karater tersebut dan kemudian mencari datasheet chip prosesor tersebut.

Disini hanya akan saya bahas chip prosesor LCD tipe HD44780U.
Delay Busy Flag terlama yaitu minimal 10 mS yaitu ketika dalam kondisi Power on Reset atau kondisi Vcc setelah mencapai tegangan 4,5 Vdc.
Jika tidak menggunakan proses pengecekan busy flag maka minimal tundaan yang diberikan sebagai pengganti busy flag adalah 10 mS (sebaiknya dilebihkan menjadi 15 mS).

Link codingnya :
http://www.edaboard.com/thread148157.html
http://www.beyondlogic.org/parlcd/parlcd.htm
http://www.picplay.net/Strings%20to%20LCD_asm.shtml

Akibat Tidak Menggunakan Busy Flag
Apabila chip prosesor LCD sedang bekerja yaitu ketika busy flag HIGH dan kemudian diberikan perintah / data tertentu, akan menyebabkan...
Di datasheet HD44780U halaman 24 :
Note: Be sure the HD44780U is not in the busy state (BF = 0) before sending an instruction from the MPU to the HD44780U. If an instruction is sent without checking the busy flag, the time between the first instruction and next instruction will take much longer than the instruction time itself.
Semoga membantu ...^^v...

Masalah LCD : Solusi Secara Hardware

.
Setelah mengetahui pin-pin LCD karakter serta fungsinya maka dapat diketahui bahwa :
Ketika menggunakan library fungsi lcd.h kemudian koneksi hardware LCD dengan mikrokontroller dilepaskan akan menyebabkan programsecara keseluruhan terhenti.
Hal ini dikarenakan program pada lcd.h menunggu Busy Flag tidak aktif atau chip prosesor pada LCD karakter sedang tidak melakukan sesuatu (tidak sibuk) dan siap menerima perintah / data dari mikrokontroller.

Pin DB7 = Busy Flag
Pin 14 pada LCD atau DB7 memiliki fungsi lain yaitu sebagai Busy flag.
Dalam kondisi sibuk, Busy flag ini berlogika 1 atau HIGH dan tidak akan mengolah / menerima data / perintah dari mikrokontroller maupun prosesor lainnya yang menggunakan LCD tersebut.

Sehingga jika mengirim data / perintah saat LCD sedang sibuk merupakan hal yang sia-sia bahkan bisa menyebabkan kesalahan data / perintah.
Oleh sebab itu prosesor yang menggunakan tampilan LCD harus menunggu hingga Busy flag ini berlogika 0 atau LOW dan diikuti dengan data/perintah yang diinginkan.

Fungsi library lcd.h pada CvAVR ketika mengakses LCD karakter, secara default pin DB7 (Busy Flag) berlogika HIGH dan menunggu chip prosesor LCD meng-LOW-kan pin tersebut.
Oleh sebab itu ketika LCD karakter dicabut dari PORT mikrokontroller, tidak ada yang meng-LOW-kan pin PORTx.7 sehingga program secara keseluruhan seolah-olah terhenti karena menunggu pin tersebut LOW.
atau dengan kata lain WAIT FOREVER.

Solusi Secara Hardware
Setelah mengetahui penyebabnya tentu saja sangat mudah solusinya bahkan sangat sederhana.
Solusinya yaitu ketika hardware LCD karakter tidak terpasang pada port mikrokontroller atau LCD dilepas, maka pin PORTx.7 dihubungkan dengan resistor lalu ke GND.

Agar anda dengan bebas lepas-pasang LCD karakter dari mikrokontroller bisa ditambahkan toggle switch atau Push button toggle yang bisa diatur posisinya ketika LCD karakter di pasang atau dilepaskan.
Sederhana bukan..

Post berikutnya yaitu solusi secara software.

Semoga membantu ...^^v...

Masalah LCD : LCD Pinout

.
Beberapa posting LCD sebelumnya :

Link Bermanfaat lainnya :

Seperti pada tulisan sebelumnya bahwa ketika LCD karakter di cabut sedangkan dalam coding terdapat perintah untuk mengakses LCD maka akan menyebabkan masalah untuk program secara keseluruhan.
Untuk mengatasi masalah "Waiting LCD", ada 2 cara yang bisa dilakukan yaitu secara Hardware dan secara Software.

Untuk mengatasi hardwarenya maka harus mengetahui tentang hardware LCD HD44780 meskipun sedikit yang penting tepat sasaran ^-^.

Konfigurasi PIN LCD HD44780
Untuk mempelajari hardware LCD HD44780 cukup dengan mengetahui pin-pinnya dan fungsi setiap pin serta cara kerja pin tersebut.
Link Datasheet LCD HD44780 :










Pin dan penjelasannya :
1 = GND : Ground 0Vdc
2 = VCC : Power supply  +3,3 hingga +5,5Vdc (sesuaikan)
3 = VO : Contrast
Mengatur tingkat ketajaman / kontras karakter pada tampilan LCD.
4 = RS (Register Select) : Input
  • Logika 0/Low : Instruction Register, jika diberi logika 0 berarti Command akan dikirim.
  • Logika 1/High : Data Register, jika diberi logika 1 berarti Data akan dikirim.
5 = R/W' (Read / Write') : Input
  • Logika 0/Low : Write, menulis data ke LCD, pin ini hampir selalu LOW.
  • Logika 1/High : Read, membaca data internal dari DDRAM atau CGRAM.
6 = E (Enable) : Input
Untuk mengaktifkan operasi / komunikasi dengan LCD. Pertama harus berlogika Low/0 untuk mengirim data lalu atur dua perintah kontrol dan ketika telah terkonfigurasi kemudian ubah logika E menjadi High/1 dan tunggu hingga waktu minimu
7 - 14 = DB0 - DB7 (Data Bit)
DB0 hingga DB7 digunakan keseluruhan untuk komunikasi / interface data 8 bit
11 - 14 = DB4 - DB7 (Data Bit)
DB4 hingga DB7 digunakan untuk komunikasi / interface data 4 bit
14 = DB7 (Busy Flag)
Memiliki fungsi lain sebagai indikator Busy Flag yaitu indikator yang menunjukkan bahwa chip processor LCD tersebut masih sedang sibuk / memproses sesuatu.
15 = BL+ : Power supply BackLight +3,3Vdc hingga +5,5Vdc
16 = BL- : Power supply BackLight 0Vdc = Gnd

Nah dari keterangan fungsi pin-pin pada LCD karakter bisa disimpulkan bahwa penyebab "Masalah LCD" pada program yang "menunggu" LCD terpasang disebabkan karena pin DB7 tersebut yaitu Busy Flag.

Silahkan baca Posting selanjutnya.

Semoga membantu ...^^v...

Jumat, 02 September 2011

ASK : LCD karakter HD44780 dan sejenisnya

.
Asker : Nico
About :
Display LCD karakter yang mengganggu jalannya program.
Question :
Bagaimana mengatasi program yang menunggu balasan LCD...? sehingga bila LCD dilepas.. program seolah2 berhenti....


Too PayZ:
Mendapat pertanyaan dari NICO di Comment Box yang isinya :
"Bagaimana mengatasi program yang menunggu balasan LCD...? sehingga bila LCD dilepas.. program seolah2 berhenti...."

Memang pertanyaan sederhana dan saya yakin semua yang menggunakan Display LCD karakter juga pernah mengalami hal yang sama. Serta kebingungan ketika LCD-nya di cabut dan mengakibatkan program yang tidak berjalan atau berhenti.
Lalu beranggapan bahwa LCD harus selalu dipasang jika mengakses LCD agar programnya tidak berhenti / nyangkut.

Posting selanjutnya sebenarnya mau membahas display DotMatiks tapi saya jadi penasaran karena ada pertanyaan seperti ini dan ingin mempostingnya.
Jadi post selanjutnya akan membahas tentang Display LCD karakter.

Semoga membantu ...^^v...

Kamis, 07 Juli 2011

Pelatihan Mikrokontroller AVR 2011


Pelatihan selama 10 hari dari tanggal 18 - 29 Juli
Setiap pertemuan 2 - 2,5 Jam
1 x pertemuan dalam 1 ruang maksimal 9 orang.

Sangat bermanfaat untuk para pemula yang baru belajar mikrokontroller, mengenal mikrokontroller, atau bahkan tidak mengetahui mikrokontroller dan ingin belajar.
Pelatihan ini SANGAT DISARANKAN karena mendasar dan menjelaskan konsep-konsep dasarnya sehingga pemrograman yang advance atau tingkat lebih lanjut akan lebih mudah diimplementasikan.
 
Silahkan mendaftar secepatnya. Waktu, kesempatan, serta Quota peserta terbatas.

Minggu, 06 Maret 2011

Trafic Light : Pewaktuan Perempatan

.
Sebelum membaca lebih lanjut, Traffic Light yang dibahas hanya lampu Merah dan lampu Hijau sedangkan nilai lampu Kuning didapat dari nilai lampu Hijau dikurangi dengan nilai pewaktuan lampu Kuning.

Pengaturan yang paling umum untuk Traffic Light yaitu pada perempatan, karena paling sering dijumpai di jalan. Seperti yang saya tulis pada post sebelumnya (Traffic Light : Introduction) bahwa pengaturan Traffic Light untuk perempatan pada dasarnya ada 3 cara yaitu :
  • 1 jalur Hijau dan 3 jalur Merah.
  • 2 jalur Hijau dan 2 jalur Merah.
  • 2 jalur Hijau dan 2 jalur Merah dengan 2 Hijau lurus saja lalu 2 Hijau belok kanan saja.
Ada beberapa variabel yang digunakan untuk pengaturan Traffic Light antara lain :
  • Nilai maksimum waktu lampu Merah.
  • Nilai maksimum waktu lampu Hijau.
  • Nilai waktu awal disetiap Traffic Light.
  • Kodisi lampu awal disetiap Traffic Light.
  • Urutan nyala lampu yaitu : Merah - Hijau - Kuning.

Mode 1 Hijau 3 Merah
Pada mode ini yang menjadi patokan adalah nilai maksimum waktu lampu Hijau. Jika nilai maksimum waktu lampu hijau telah ditentukan maka didapatkan nilai maksimum waktu lampu Merah.
Misal :
  • Jika nilai lampu Kuning = 3 detik, maka
  • Nilai maksimum waktu lampu Hijau = 27 detik, dan
  • Nilai maksimum waktu lampu Merah = (27+3) x 3 = 90 detik.
  • Nilai awal setiap lampu Merah selisih 30 detik dan nilai awal lampu Hijau adalah 27 detik.
  • Kondisi lampu awal = 1 Hijau dan 3 Merah.










Mode 2 Hijau 2 Merah
Pada mode ini nilai maksimum waktu lampu Hijau dan waktu lampu Merah sama.
Misal :
  • Jika nilai lampu Kuning = 3 detik, maka
  • Nilai maksimum waktu lampu Hijau = 57 detik, dan
  • Nilai maksimum waktu lampu Merah = 57+3 = 60 detik.
  • Nilai awal setiap lampu Merah = 60 detik dan lampu Hijau = 57 detik.
  • Kondisi lampu awal = 2 Hijau dan 2 Merah.









Oiya mode 2 Merah 2 Hijau dengan 2 Hijau lurus saja lalu 2 Hijau belok kanan saja, tidak usah d bahas ya karena mirip dengan di atas.

Semoga membantu ...^^v...

Kamis, 03 Maret 2011

Trafic Light : by Too PayZ II







Setelah post sebelumnya mmebahas perancangan Hardware selanjutnya membahas perancangan Software. Software disini hanya membahas software pada delphinya yang menggunakan Delphi 7.
Perancangan software harus fleksibel dan dapat menggunakan mode Otomatis, Manual, adn SemiOtomatis.

Mode Traffic Light
Mode-mode Traffic Light yaitu :
  • Mode Otomatis yaitu mode ketika Traffic Light berjalan dengan sendirinya, tidak ada yang mengontrol dan mengendalikan. Input waktu sesuai dengan nilai yang terprogram di dalam memori MCU. Pada mode ini artinya Slave berdiri sendiri dan tidak perlu perintah dari Master.
  • Mode Manual yaitu mode ketika nyala lampu Traffic Light ditentukan oleh pengguna, dalam hal ini yaitu melalui software komputer (Master).
  • Mode SemiOtomatis yaitu ketika nyala lampu Traffic Light dan intervalnya ditentukan oleh pengguna tetapi pergantian nyala Traffic Light dilakukan secara otomatis oleh komputer.

Tampilan Software






















































Sebelum saya jelaskan traffic Light buatanku..
Kita bahas dulu bertahap seperti pada post-post selanjutnya.

Semoga membantu ...^^v...

Rabu, 02 Maret 2011

Trafic Light : by Too PayZ I

.
Sekarang akan saya bahas sedikit tentang Hardware yang telah saya buat untuk perancangan Traffic Light.
Awalnya dirancang untuk Traffic Light di lokasi KaliBanteng Semarang dengan 6 persimpangan dan 9 buah Traffic Light tetapi akhirnya kurancang untuk hampir semua jenis persimpangan, bisa pertigaan, perempatan, perlimaan, dst. Dan banyak Traffic Light nya pun tidak terbatas (Saat buat program ini saya batasi 15 Traffic Light).

Berikut gambar Persimpangan Kali Banteng Semarang,
Kali Banteng yang akan dibangun FlyOver (kiri). Sumber gambar.
Persimpangan Kali Banteng saat ini (kanan) By GoogleMap










Perancangan Hardware







Perangkat :
  • Power Supply 5Vdc dan 3,3 Vdc (untuk Wireless).
  • MCU AVR8535
  • Modul WireLess FSK 433MHZ
  • Driver ULN2803 dan 26 buah LED (Lampu Traffic Light)
  • Driver ULN2803 dan Motor Stepper Unipolar 5Vdc.
  • Kamera WebCam USB
  • TTL to USB Interface.
  • Komputer / Laptop.
Pada perancangan di atas harusnya led yg digunakan sebanyak 9 x 3 = 27 buah tetapi terpaksa 26 buah LED karena kehabisan Pin mikrokontroller. Hal ini karena awalnya saya kira hanya terdapat 8 buah Traffic Light dan setelah melihat lokasi ternyata ada 9 buah.

WireLess yang digunakan adalah tipe FSK 433MHz, dan semua jenis wireless bisa digunakan yang penting protokol komunikasi datanya yang harus diketahui.

Penjelasan Perancangan
Perangkat yang dibuat adalah monitoring dan pengendalian Traffic Light secara wireLess. Oleh sebab itu perangkat ini dapat dijalankan secara Manual, Otomatis, maupun SemiOtomatis. Traffic Light ini dimonitor melalui WebCam dan dikontrol secara Software yang mudah digunakan (tinggal Klik-Klik saja) sehingga hampir siapapun bisa menggunakannya / dalam hal ini adalah Polisi Lalu Lintas.

Polisi lalu lintas cukup datang ke pos Polisi, membuka Laptop, memasang modul WireLess, Jalankan Software, lalu Klik-klik sambil ngopi atau ngerokok atau telpon-telponan.
Sehingga kelebihannya yaitu cukup membutuhkan 1 orang Polisi untuk mengendalikan jalannya seluruh persimpangan yang hanya dilakukan dalam pos Polisi saja.
Bahkan dengan Mode Manual, Polisi dapat membuat jalur tertentu Hijau dan jalur lainnya Merah misalnya ketika Presiden, Walikota, atau Gubernur sedang lewat.

Pengembangan selanjutnya tentu saja Integrated Smart Traffic Light (asal kasih nama aja) yaitu pengendalian seluruh Traffic Light atau Lalu lintas suatu daerah / kota yang dilakukan didalam suatu gedung khusus (seperti Amrik sono).

Penjelasan Hardware
Beberapa perangkat yang digunakan :
  • MCU AVR sebagai otaknya yang akan mengendalikan nyala lampu LED pada suatu jalan, arah dan banyak putaran motor stepper, serta komunikasi wireless dengan komputer.
  • Modul Wireless FSk433 MHz sebagai media komunikasi antara Master (komputer) dengan Slave (Hardware).
  • WebCam sebagai kamera pemantau kepadatan kendaraan di suatu jalan.
  • Motor Stepper Unipolar sebagai pengatur arah pandangan WebCam untuk monitoring sehingga menghemat penggunaan WebCam.
  • TTL to USB interface untuk menghubungkan wireless tipe komunikasi UART TTL ke komputer / laptop menggunakan port USB.
  • Komputer sebagai Master yang menjalankan software komputer untuk monitoring atau pengaturan mode Otomatis, Manual, SemiOtomatis.
Pembahasan Software lanjut ke post :
Trafic Light : by Too PayZ II

Semoga membantu ...^^v...

Selasa, 01 Maret 2011

Trafic Light : Introduction

.
Lagi pengen bahas tentang Traffic Light atau Lampu Lalu Lintas. Mudah-mudahan menarik dan membantu buat yang membutuhkan.
(Khususnya kota Jakarta Nih... Wokwokwokwokwokwo...)

Saya belum ahlinya dibidang ini dan juga tidak pernah melakukan penelitian atau apapun yang berkaitan dengan Traffic Light. Perangkat atau membuat alat Traffic Light juga baru saya kerjakan sekitar kurang dari 1 bulan yg lalu. Jadi mohon koreksinya jika berkenan.

Traffic Light tampak seperti aplikasi yang sederhana dan terkesan mudah tetapi memegang peranan yang penting khususnya di kota-kota besar atau di lokasi tertentu yang selalu mengalami masalah lalu lintas. Jika programmer Traffic Light-nya memperhitungkan berbagai aspek dengan teliti dan tidak terburu-buru maka akan sangat memperlancar lalu lintas.

Beberapa aspek yang diperhitungkan pada perencanaan programmer Traffic Light antara lain :
  • Banyak persimpangan. Semakin banyak persimpangannya maka semakin kompleks pula perhitungannya atau pengaturan waktu Traffic Light.
  • Jenis kendaraan yang melalui jalan-jalan tersebut. Kendaraan besar seperti truk, bis, Container, dan sejenisnya memiliki respon yang lebih lambat dibandingkan dengan sepeda motor atau mobil.
  • Kepadatan kendaraan. Semakin padat kendaraan pada suatu jalan maka semakin lama pula pewaktuan jalan tersebut (bersifat relatif).
  • Waktu / Jam-jam kepadatan jalan. Jam-jam padat seperti jam kerja atau jam pulang sekolah harus memiliki pewaktuan yang agak panjang untuk pengaturan Traffic Light dan ketika jalan agak renggang atau kurang padat program pewaktuan mungkin lebih pendek, bahkan jika benar-benar sepi seperti ketika tengah malam Traffic Light diprogram untuk menyala lampu kuning saja.

Kontroller Lampu Lalu Lintas
Sudah cukup banyak perangkat kontroller Traffic Light seperti menggunakan PLC, Mikrokontroller, bahkan FPGA dan paling umum adalah menggunakan PLC karena PLC menggunakan input maupun output tegangan mencapai 220Vac sehingga dapat mengendalikan Lampu Lalu Lintas secara langsung. Selain itu beberapa programmer menganggap memprogram PLC lebih mudah, cukup membawa laptop dan kabel programmer PLC lalu program.

Link :
Traffic Light dengan FPGA.
Traffic Light dengan PLC.
Traffic Light dengan Mikrokontroller.

Nah tapi menurut saya tetap yang paling mudah adalah menggunakan Mikrokontroller. Karena hampir semua perancangan dan perencanaan sistem tergantung saya. Tidak harus mengikuti protokol atau sistem perangkat yang sudah jadi (katanya si "dibeli tinggal pakai" tapi tetep aja harus dipelajari lagi).

Logika Sederhana Perempatan
Sumber Gambar :
http://inherent.uajy.ac.id/k1/2008/inf/vrml/SimTrafficLight.html

Perempatan salah satu pengaturan Traffic Light yang gampang-gampang Susah... Karena untuk perempatan perbedaan pengaturan tergantung kepadatan kendaraan.

Jika padat biasa / sepi pengaturan menggunakan 2 jalur Hijau dan 2 jalur Merah.
Jika Padat maka pengaturan 1 jalur Hijau dan 3 jalur Merah.
Jika Padat sekali maka..... Pusing juga..
Pengaturan 1 Hijau (Lama) dan 3 Merah atau
2 Hijau dan 2 Merah tetapi Hijaunya ada 2 yaitu Hijau Lurus saja dan Hijau belok Kanan Saja (Gambar ilustrasi dibawah).

Garis Kuning adalah Gambar Hijau Lurus Saja yaitu lampu hijau yang menyala berupa tanda panah lurus sehingga kendaraan hanya berjalan lurus (Kanan berhenti).
Garis Ungu adalah Gambar Hijau Belok Kanan Saja yaitu Lampu Hijau yang menyala berupa tanda panah Kanan sehingga kendaraan hanya belok kanan (Lurus berhenti).
Belok kiri jalan terus.

Pada mode ini yang paling sulit dan dibutuhkan penelitian untuk mempelajari karakter perempatan daerah tersebut.

Sekarang saya akan mencoba merancang sistem pengaturan Lampu Lalu lintas yang mempermudah berbagai aspek, termasuk pengembangan kedepannya yang fleksibel.

Di Post selanjutnya ya..

Semoga membantu ...^^v...

Kamis, 17 Februari 2011

EEPROM : Penjelasan EEPROM dan Error Data

.
Sebelum menjelaskan mengapa pada post EEPROM : Error data saat penyimpanan kok bisa terjadi error saat penyimpanan data padahal coding-nya tidak jauh berbeda dan justru coding yang tepat malah terkesan lebih panjang dibanding coding yang tidak tepat.

Coding Tidak Tepat (kiri) dan Coding yang Tepat (kanan)







Memang pada posting EEPROM : Mengakses EEPROM AVR menggunakan EEPROM sangatlah mudah, sama seperti menentukan variabel biasa yang hanya ditambahkan kata eeprom atau _eeprom di depan variabel tersebut.
Tapi mengakses EEPROM tidaklah semudah seperti membuat variabel untuk EEPROM. Oleh sebab itu perlu diketahui apa itu EEPROM di mikrokontroller AVR.

EEPROM pada AVR
Sumber : en.wikibooks.org
Hampir semua mikrokontroller AVR memiliki EEPROM internal kecuali ATtiny11 dan ATtiny28. EEPROM pada AVR adalah penyimpanan data yang bersifat semi-permanent dan non-volatile yaitu mampu menyimpan data meskipun tidak diberikan power supply.

Alamat memory EEPROM tidak terpetakan (mapped) didalam memori program maupun memori data sehingga meskipun EEPROM AVR adalah internal EEPROM tetapi mengaksesnya seperti mengakses external EEPROM yang menggunakan register IO, register pointer spesial, dan instruksi read/write yang menyebabkan mengakses EEPROM lebih lambat dibanding mengakses internal RAM.

EEPROM AVR dapat ditulis hingga minimal 100.000 kali dan agar batas limit ini dapat dicapai, sebaiknya anda menggunakan skema wear-leveling ketika menulis di internal EEPROM AVR. Ketika mikrokontroller dipabrikasi dan dijual oleh Atmel, kondisi EEPROM telah terhapus dengan nilai semua EEPROM adalah 0xFF (logika 1 semua bukan logika 0).

Beberapa AVR memiliki errata (koreksi) tentang menulis/write di EEPROM pada alamat 0 ketika kondisi daya tertentu (biasanya ketika brownout), sehingga Atmel merkomondasikan untuk tidak menulis EEPROM pada alamat 0. Contohnya : Errata AT90S1200

Penjelasan Error Data
Dari penjelasan EEPROM pada AVR maka jelaslah bahwa menulis di internal EEPROM lebih lambat dibanding menulis data di internal RAM, karena meskipun internal EEPROM tetapi mengaksesnya seperti mengakses eksternal EEPROM.

Pada contoh aplikasi di post : EEPROM : Error data saat penyimpanan, ketika data UART dari komputer dikirim terus-menerus ke mikrokontroller yang kemudian mikrokontroller menyimpan data tersebut langsung ke EEPROM, maka saat mikrokontroller sedang "sibuk menulis" data ke EEPROM ternyata komputer masih terus-menerus memberikan data ke MCU sehingga menghasilkan data error di alamat tertentu pada memori EEPROM AVR.

Hal inilah yang menyebabkan:
  • Semakin panjang data yang dikirim dari komputer ke MCU maka semakin besar pula error yang dihasilkan.
  • Semakin cepat komunikasi komputer dengan MCU (baudratenya cepat) errornya juga semakin besar.






Solusinya yaitu : Ketika komunikasi / transfer data sedang berlangsung, data yang diterima dari komputer disimpan dulu di internal RAM, dan ketika komunikasi / transfer data selesai barulah data dari internal RAM dipindahkan ke Internal EEPROM.

Oiya coba cari referensi / literatur tentang skema wear-leveling, itu sangat menarik untuk mengetahui teknik penyimpanan data ke EEPROM agar umur EEPROM bisa panjang / bisa mencapai batas maksimum penulisan EEPROM.

Semoga membantu ...^^v...

EEPROM : Error data saat penyimpanan

.
Cara menggunakan / mengakses EEPROM sudah saya bahas di post
EEPROM : Mengakses EEPROM AVR.

Yang ingin saya bahas pada post ini adalah beberapa masalah yang biasa terjadi atau bahkan sering anda alami tetapi tidak anda sadari.
Dan lebih berbahayanya adalah anda tidak menyadari masalah ini yang mungkin bikin pusing anda ketika memprogram mikrokontroller / hardware anda.

Masalahnya yang ingin saya bahas yaitu data yang disimpan di EEPROM tidak sesuai dengan data yang kemudian dibaca dari EEPROM tersebut.
Saat anda ingin menulis data di EEPROM misalnya :
"SAYA MENULIS KALIMAT INI DAN TERSIMPAN DI EEPROM."
tetapi ketika mencoba membaca data tersebut untuk ditampilkan di LCD atau dikirim ke komputer, ternyata datanya tidak sesuai atau bahkan kacau balau.

Contoh Kasus
Anda ingin merancang suatu sistem yang pengontrollan berdasarkan waktu atau Time Scheduling Control misalnya seperti ingin mematikan atau menyalakan beberapa lampu di beberapa ruangan yang dikendalikan oleh mikrokontroller.

Transfer data melalui port USB atau port COM.
Sesuai keinginan anda.


Data Bulan, Hari, Tanggal, Jam, dan Menit ditentukan oleh User melalui software komputer yang kemudian software mentransfer data tersebut ke MCU (Microcontroller Unit). Oleh MCU data tersebut disimpan di dalam EEPROM agar dapat disimpan secara (semi) permanen dan data dapat digunakan ketika sistem / perangkat dinyalakan setelah power supplynya Off (dicabut).

Data yang dikirim oleh komputer misalnya protokolnya seperti berikut : #02,16,04,08,00;ON;01,02,03,04,05~
Artinya :
  • # : Karakter awal / Start Byte berfungsi untuk informasi ke MCU bahwa Komputer akan mengirimkan serangkaian data ke MCU.
  • , (koma) : Karakter pemisah antar data.
  • 02,16,04, : Bulan ke 2 (Februari), tanggal 16, hari ke-4 (rabu, minggu hari ke-1)
  • 08,00 : Jam 8 menit ke 00 (tepat jam 8 pagi).
  • ; (titik koma) : Karakter pemisah Perintah
  • ON : Perintah On untuk menyalakan lampu dan OF (2 karakter dan bukan OFF) untuk mematikan lampu.
  • 01,02,03,04,05 : Ruangan yang di On-kan adalah ruang 1, 2, 3, 4, dan 5.
  • ~ : Karakter akhir data / Stop Byte berfungsi untuk informasi ke MCU bahwa data telah selesai di kirimkan.

Coding yang Tidak Tepat dan Coding yang Tepat








Jika anda memprogram seperti coding di atas maka data yang tersimpan di EEPROM kemungkinan ERROR-nya mencapai 40-80 % (Xixixixixi... survey asal-asalan) tergantung panjang data yang ditransfer lalu disimpan di EEPROM. Artinya semakin panjang data yang di transfer terus-menerus ke MCU dan kemudian di simpan di EEPROM maka semakin besar pula kesalahan data-data yang tersimpan di EEPROM. Oleh sebab itu saya sarankan untuk memprogram seperti Coding berikut :




Penjelasannya di Post :
EEPROM : Penjelasan EEPROM dan Error Data

Panjaaaang nih..
Semoga membantu ...^^v...

Rabu, 02 Februari 2011

ATmega128 / 1280 : Multi USART / UART

.
Anda mungkin pernah mengakses ATmega128 yang memiliki 2 USART (Universal Synchronous Asynchronous serial Receiver and Transmitter) atau bahkan 4 USART seperti yang dimiliki ATmega1280.

Bagaimana cara mengakses setiap USART tersebut dan bagaimana menentukan proses pengiriman data / karakter pada setiap USART tersebut ?
Jika belum pernah mencoba multi USART maka anda tidak akan tahu masalah-masalahnya dan kesulitan yang akan dihadapi.
Jadi klo ada waktu dan dana sebaiknya dicoba deh..
Bermanfaat kok n ga bakal rugi...
Aplikasinya pasti luaaaaassss banget..

Perbedaan USART dan UART ?
Baca topik : Komunikasi Data.
Beberapa rekan-rekan masih menanyakan apa itu USART dan apa bedanya dengan UART ?
Klo saya misalkan seperti bertanya apa perbedaan sepeda biasa dengan sepeda bermotor listrik seperti pada gambar.






Sepeda bermotor listrik adalah sepeda biasa yg memiliki motor listrik, artinya bisa digunakan seperti sepeda biasa atau menggunakan motor listriknya sesuai keinginan.
Sumber gambar : Sepeda Listrik dan Sepeda Onthel

Dari kepanjangannya saja sudah menjelaskan perbedaannya,
UART : Universal Asynchronous serial Receiver and Transmitter
USART : Universal Synchronous Asynchronous serial Receiver and Transmitter

Mikrokontroller yang memiliki fitur UART berarti hanya tersedia fungsi untuk komunikasi serial asinkron sedangkan untuk komunikasi lainnya anda harus membuat program sendiri.

Sedangkan USART selain tersedia fitur / fungsi komunikasi serial asinkron (UART) juga bisa digunakan serial sinkron (USRT) dan PIN / PORT yang digunakan adalah sama.
Oiya USART pada mikrokontroller AVR semuanya adalah FullDuplex.

Langkah Coding pada CVAVR
Saya akan membahas untuk mikrokontroller ATmega1280 karena sudah saya coba dan cukup mewakili untuk multi USART mikro AVR lainnya.
Langkah-langkah :





  • Jalankan CoViAVR, buat Project baru, dan gunakan CodeWizzard. Pilih chip : ATmega1280, clock 11.0592 MHz.
  • Secara otomatis akan tampil tab USART0, USART1, USART2, dan USART3, lakukan pengaturan sesuai keinginan dan kebutuhan anda.
  • Pada gambar di atas, baudratenya saya buat berbeda-beda silahkan anda pilih baudrate-nya sama semua (agar mudah pengujiannya) yaitu Protokol : Baudrate :9600,8N1.
  • Jika telah selesai kemudian File-Generate, Save and Exit.
  • Secara otomatis akan muncul beberapa fungsi antara lain : getchar1(void), getchar2(void), getchar3(void), putchar1(void), putchar2(void), dan putchar3(void).
  • Buat fungsi untuk mengirim "kata" / "kalimat" yaitu putsf1(), putsf2(), dan putsf3().
Klik gambar untuk melihatnya.
Ketika anda meng-Compile-nya akan muncul 3 buah pesan Warning untuk fungsi putsf1, putsf2, dan putsf3 yang bisa diabaikan.

Wahh... ternyata tidak jelas gambarnya... Mungkin kebesaaran kali ya. Saya pecah jadi 4 gambar deh..














Penjelasan Singkat

Coding tersebut akan mengirim kata "test USART0" atau "test USART1" atau "test USART2" atau "test USART3" setiap 500 mS untuk semua USART atau setiap 2000 mS untuk salah satu USART.

Saya memberikan nilai Baudrate yang berbeda-beda untuk setiap USART sehingga ketika dicoba menggunakan Hyperterminal atau program terminal yang tersedia pada CoViAVR jangan lupa untuk mengubah baudratenya sesuai dengan PORT USART yang dihubungkan.
Hal ini untuk menunjukkan bahwa mikrokontroller AVR yang memiliki banyak USART mampu untuk transfer data dengan protokol yang berbeda-beda untuk setiap port USART-nya karena secara internal, setiap USART memiliki register dan rangkaian tersendiri yang independen.
Selain itu setiap USART juga mampu untuk mengirim data (hampir) secara bersamaan.

CMIWW.. aj deh...
Semoga membantu ...^^v...

Sabtu, 08 Januari 2011

Too PayZ : Catatan Awal Tahun III

.
Tertarik dibuatkan perangkat berbasis Mikrokontroller AVR, MCS51, dan Software Delphi ?

Sudah banyak alat / perangkat yang saya buat berbasis mikrokontroller AVR dan MCS51 dengan software menggunakan bahasa Assembler MCS51 dan Bahasa C AVR serta interface dengan komputer menggunakan bahasa pemrograman Delphi.

Selain itu saya sangat tertarik membuat peralatan menggunakan :
  • GPS
  • RFID
  • TriCopter / QuadCopter
  • SDCard / MMCCard
  • LCD TFT
  • Robot beroda / Robot berkaki
  • Lengan Robot
  • dll (yang menarik-menarik)
Jika anda tertarik untuk dibuatkan alat / peralatan yang diiinginkan terutama yang menarik saya dengan waktu pengerjaan minimal 2 bulan,
silahkan menghubungi saya di :
Email : Too_payz@yahoo.com
Hp : 081228715500 (SMS only no CALL)
Domisili : Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

Semoga membantu ...^^v...

Rabu, 05 Januari 2011

Too Payz : Catatan Awal Tahun II

.
Perangkat yang sudah dibuat (tidak urut) :
Mikrokontroller MCS51
  1. Jam Digital tampilan LCD 16x2.
  2. Jam Azan Waktu Abadi + Alarm tampilan Seven Segmen.
  3. Kendali Lampu On-Off berdasarkan waktu (RTC).
  4. Switching banyak Interkom.
  5. Box Penjual Minuman berbasis SMS (Mode PDU).
  6. Programmer uC AT89C51 mode HighVoltage menggunakan MCU AT89S51.
  7. Lift 3 tingkat Soft-Star dan Soft-Stop.
  8. Modul Praktikum Mikrokontroller berbasis MCU AVR dan MCS51 untuk Universitas.
Mikrokontroller AVR
  1. Box Penjual Minuman berbasis SMS (mode Teks).
  2. Alarm Mobil via SMS dgn MCU (Mode Teks).
  3. Alat ukur tinggi badan Otomatis.
  4. Kendali kecepatan motor DC menggunakan metode PI.
  5. Kendali kecepatan motor DC menggunakan metode Fuzzy.
  6. Kendali Level Cairan menggunakan motor servo posisi.
  7. Kendali Level Cairan menggunakan motor stepper Unipolar.
  8. Kendali Level Cairan menggunakan Motor 220AC metode PI.
  9. Kontrol banyak Lampu 220AC secara SCADA / DCS.
  10. Modul Praktikum digital PID dan Fuzzy untuk Universitas.
  11. Modul Praktikum Mikrokontroller berbasis MCU AVR dan MCS51 untuk Universitas.
  12. Mobil Robot pendeteksi keberadaan dan posisi dinding terhadap robot dan menampilkannya / menggambarkannya di komputer secara realtime (Mapping Labirin).
  13. Monitoring serta kontrol On Off untuk menjaga suhu dan kelembaban menggunakan media SMS (Mode Teks).
  14. Monitoring dan kontrol Suhu menggunakan metode PI menggunakan termocouple (suhu > 200 derajat).
  15. Monitoring dan kontrol Suhu menggunakan metode Fuzzy menggunakan termocouple (suhu > 200 derajat).
  16. Timbangan digital untuk pengepakan gula menggunakan Strain Gauge.
  17. Voltmeter digital yang terkoneksi dengan komputer via USB untuk akuisisi data.
  18. Pengaturan kecepatan motor DC menggunakan PWM tampilan seven segmen.
  19. Monitoring dan Pengontrolan switching On-Off phase R, S, T (3 phase) dan Off jika kurang dari 5% tegangan maksimum.
  20. Running Text Dot Matriks input teks dari komputer dgn MCU ATmega8.
  21. Pengaturan Traffic Light Kali Banteng (8 Lampu lalu lintas) secara wireless otomatis / manual.
Software Delphi murni, Dll
  1. Jam Digital menggunakan IC 74HC193 dan sumber Clock 555 (iseng ^^ ).
  2. Kontrol Lampu On-Off menggunakan port paralell dgn Delphi 7.
  3. Kontrol On-Off AC (Air Condotioner) dgn mendeteksi keberadaan manusia menggunakan sensor PIR menggunakan perangkat modul LabView.
  4. Pabrikasi penimbangan dan pengepakan / pembungkusan gula menggunakan PLC Omron.
  5. Monitoring respon sistem berbasis Fuzzy dan PID dengan tabel konversi ke Excel dan grafik 2 dimensi.
  6. Monitoring temperatur / suhu berbasis sensor TPA81 dengan tabel konversi ke Excel, grafik 2 dimensi dan tampilan perubahan warna Hijau hingga Merah sebanyak 8 pixel.
  7. GUI Dot Matriks running text generator.
  8. GUI pengaturan Traffic Light dengan fleksibilitas tinggi untuk 3 - 12 lampu merah secara wireless.
Yang sedang dikerjakan.
  1. Menggunakan modul Tranciever Wireless FSK (bukannya menggunakan GPS) untuk memetakan posisi roket menggunakan prinsip triangular. (Lama nih karena project dan memang tergolong sulit + rumit serta masalah pada dana jadi uji cobanya jaraaaang banget).
  2. Membunuh / mengurangi sel kanker menggunakan gelombang microve 2,4 GHz dengan metode Fuzzy.
  3. Perangkat dan aplikasi sederhana lainnya.
Tertarik membuat alat menggunakan
  1. RFID, karena dipikiran-ku lagi ada aplikasi RFID yang menurutku sangat menarik dan sangat bermanfaat. Selain itu belum pernah mengakses RFID, jadi ingin mencoba.
  2. GPS, karena cukup tertarik dan belum pernah mengakses.
  3. TriCopter dan sejenisnya, Pengen banget buat ini tapi mahal oii...
  4. SDcard / MMCcard, tertarik mengakses-nya dan belum pernah mengerjakan karena belum ada kasus nih..
  5. LCD TFT (seperti monitor), karena menurut saya LCD adalah perangkat yang wajib dimasa mendatang dan saya juga lagi ingin merancang aplikasi yang sangat menarik dan pasti laku dipasaran karena hampir menyentuh semua aspek. Bayangkan jika anda memilih menu makanan tidak lagi menggunakan kertas atau buku tetapi menggunakan LCD tipis yang ringan dan disertai animasi. Atau ketika sekolah tidak diperlukan lagi buku tulis / buku pelajaran tetapi menggunakan LCD yang dilekatkan di meja sehingga menghemat biaya buku dan lain-lain dalam waktu yang lama (umur LCD umumnya minimal 5 tahun).
  6. Banyak lagi deh..
nb :
MCU : Microcontroller Unit
uC : Mikrokontroller

Mudah-mudahan bisa jadi inspirasi judul TA dan lainnya.
Semoga membantu ...^^v...

Sabtu, 01 Januari 2011

Too PayZ : Catatan Awal Tahun I

Curhat Dlo Ah
Sudah cukup banyak yang telah saya posting.
Saya orang teknik menyukai hal-hal teknik khususnya elektronika digital sehingga menulis apalagi memposting di blog bukanlah tipe saya.

Saya sangat tidak suka mengetik terutama mengetik laporan.
Saya bisa membuat alat Tugas Akhir berbasis elektronika digital kurang dari 1 bulan tetapi bisa mengerjakan laporan lebih dari 3 bulan karena ketika mulai mengetik, semangatku menurun drastis dan tiba-tiba ngantuk atau ingin main di game center.
Tapi hal yang saya paling benci adalah masalah BIROKRASI yang rumit (atau diperumit) yang menyebabkan saya kuliah cukup lama (Derita kebanyakan Mahasiswa), yah tapi apalah daya, bahasnya aja MALAS.

Saya sangat menyukai Robotika, Teknologi Eletronika, dan sejenisnya. Dan kalo uda masalah ini bisa lupa segalanya. Saya suka sekali mengerjakan peralatan / perangkat / aplikasi-aplikasi yang menurut saya menarik dan belum pernah saya kerjakan. Tetapi kadang aplikasi yang menarik selalu melibatkan masalah mekanik (dan bukan bidang saya) sehingga selalu menghambat proses pengerjaan alat tersebut yang menurut saya harusnya cepat selesai.

Terkadang juga ketika saya mengerjakan alat melibatkan miniatur seperti rumah, gedung, perempatan jalan raya, dll yang mau tidak mau melibatkan arsitekur agar alatnya Indah dan menarik. Sehingga harus cari orang lagi, keluar biaya, dan menambah waktu pengerjaan. Jadi merupakan faktor penghambat. Kadang jika pemesan ingin cepat selsai, terpaksa buat seadanya yang penting elektronika dan fungsinya maksimal (kualitas turun deh).

Mayoritas alat yang saya buat selalu melibatkan interface dengan komputer, baik melalui port paralel, serial, dan USB. Dan untuk membuat Software aplikasi, saya masih menggunakan Delphi 7 dan memprogram + mencoba menggunakan laptop dengan spesifikasi tergolong rendah seperti prosessor intel celeron, ram 256 dan VGA tempo dulu. Tujuannya adalah agar saya selalu berusaha membuat aplikasi yang tidak begitu memberatkan komputer yang saya gunakan. Kan nanti klo terlalu berat, komputernya langsung ngadat.
Wakwakwakwakwaa..

Saya selalu mengutamakan mutu dan kualitas jika ada yang saya buatkan alat, mulai dari PCB, kotak alat, mekanik, dan termasuk tampilan aplikasi software Delphi 7-nya (tapi disesuaikan dana tersedia). Dan masalah pada pembuatan software aplikasi Delphi 7 cukup banyak dan kadang vital.

Antara lain :
Icon.
Icon banyak diinternet, tapi ada yang gratis dan ada yang berlisensi. nanti masalah klo menggunakan Icon berlisensi. Makanya kadang ragu-ragu.
BackGround
BackGround / WallPaper aplikasi biar bagus menggunakan gambar, dan kadang jika ingin sesuai kebutuhan harus membuat gambar sendiri. Saya ga bisa photoshop, corel, dan sejenisnya karena memang tidak ingin belajar itu (fokus elektronika aja). Ujung-ujungnya kalo kepepet, akhirnya menggunakan Paint, Cape deeehh..
DataBase
Dulu pernah belajar database dan ternyata untuk membuat database yang bagus, terstruktur, rapi, memori kecil, lengkap, dll bagiku cukup memakan waktu yang tidak sedikit. Selain itu banyak aplikasi yang saya pakai tidak begitu membutuhkan database yang kompleks. Makanya sebisa mungkin menghindari penggunakan database. Kalo memang harus menggunakan database, mending cari ahlinya aja deh. Anak informatika (Jiaaah Biaya lagi).
Aplikasi berbasis Web
Sebenarnya aplikasi berbasis web menarik (pake banget) dan bukannya saya tidak bisa, tapi belum belajar karena belum ada perangkat yang saya buat berbasis web. Kalo ada barulah akan saya pelajari. Ada pesanan, barulah belajar karena masalah dana dan waktu.

Alat yang sudah saya buat cukup banyak.
Ada yang mirip-mirip, ada yang baru bikin berkali-kali, dll. Banyak deh.

Sepertinya Cukup. Intinya :
Sangat menyukai : Elektronika digital, Robotika, Teknologi Elektronika, dan sejenisnya.
Tidak suka : Mengetik dan menyusun Laporan.
Benci Banget : BiroKrasi, Politik, Korups*, Aparat Kor*p, dan sejenisnya.
Faktor penghambat : Mekanik, Arsitektur, dan tampilan Delphi yang cantik.

Thanks udah baca ...^^v...

Topik yang Populer