Minggu, 06 Maret 2011

Trafic Light : Pewaktuan Perempatan

.
Sebelum membaca lebih lanjut, Traffic Light yang dibahas hanya lampu Merah dan lampu Hijau sedangkan nilai lampu Kuning didapat dari nilai lampu Hijau dikurangi dengan nilai pewaktuan lampu Kuning.

Pengaturan yang paling umum untuk Traffic Light yaitu pada perempatan, karena paling sering dijumpai di jalan. Seperti yang saya tulis pada post sebelumnya (Traffic Light : Introduction) bahwa pengaturan Traffic Light untuk perempatan pada dasarnya ada 3 cara yaitu :
  • 1 jalur Hijau dan 3 jalur Merah.
  • 2 jalur Hijau dan 2 jalur Merah.
  • 2 jalur Hijau dan 2 jalur Merah dengan 2 Hijau lurus saja lalu 2 Hijau belok kanan saja.
Ada beberapa variabel yang digunakan untuk pengaturan Traffic Light antara lain :
  • Nilai maksimum waktu lampu Merah.
  • Nilai maksimum waktu lampu Hijau.
  • Nilai waktu awal disetiap Traffic Light.
  • Kodisi lampu awal disetiap Traffic Light.
  • Urutan nyala lampu yaitu : Merah - Hijau - Kuning.

Mode 1 Hijau 3 Merah
Pada mode ini yang menjadi patokan adalah nilai maksimum waktu lampu Hijau. Jika nilai maksimum waktu lampu hijau telah ditentukan maka didapatkan nilai maksimum waktu lampu Merah.
Misal :
  • Jika nilai lampu Kuning = 3 detik, maka
  • Nilai maksimum waktu lampu Hijau = 27 detik, dan
  • Nilai maksimum waktu lampu Merah = (27+3) x 3 = 90 detik.
  • Nilai awal setiap lampu Merah selisih 30 detik dan nilai awal lampu Hijau adalah 27 detik.
  • Kondisi lampu awal = 1 Hijau dan 3 Merah.










Mode 2 Hijau 2 Merah
Pada mode ini nilai maksimum waktu lampu Hijau dan waktu lampu Merah sama.
Misal :
  • Jika nilai lampu Kuning = 3 detik, maka
  • Nilai maksimum waktu lampu Hijau = 57 detik, dan
  • Nilai maksimum waktu lampu Merah = 57+3 = 60 detik.
  • Nilai awal setiap lampu Merah = 60 detik dan lampu Hijau = 57 detik.
  • Kondisi lampu awal = 2 Hijau dan 2 Merah.









Oiya mode 2 Merah 2 Hijau dengan 2 Hijau lurus saja lalu 2 Hijau belok kanan saja, tidak usah d bahas ya karena mirip dengan di atas.

Semoga membantu ...^^v...

Kamis, 03 Maret 2011

Trafic Light : by Too PayZ II







Setelah post sebelumnya mmebahas perancangan Hardware selanjutnya membahas perancangan Software. Software disini hanya membahas software pada delphinya yang menggunakan Delphi 7.
Perancangan software harus fleksibel dan dapat menggunakan mode Otomatis, Manual, adn SemiOtomatis.

Mode Traffic Light
Mode-mode Traffic Light yaitu :
  • Mode Otomatis yaitu mode ketika Traffic Light berjalan dengan sendirinya, tidak ada yang mengontrol dan mengendalikan. Input waktu sesuai dengan nilai yang terprogram di dalam memori MCU. Pada mode ini artinya Slave berdiri sendiri dan tidak perlu perintah dari Master.
  • Mode Manual yaitu mode ketika nyala lampu Traffic Light ditentukan oleh pengguna, dalam hal ini yaitu melalui software komputer (Master).
  • Mode SemiOtomatis yaitu ketika nyala lampu Traffic Light dan intervalnya ditentukan oleh pengguna tetapi pergantian nyala Traffic Light dilakukan secara otomatis oleh komputer.

Tampilan Software






















































Sebelum saya jelaskan traffic Light buatanku..
Kita bahas dulu bertahap seperti pada post-post selanjutnya.

Semoga membantu ...^^v...

Rabu, 02 Maret 2011

Trafic Light : by Too PayZ I

.
Sekarang akan saya bahas sedikit tentang Hardware yang telah saya buat untuk perancangan Traffic Light.
Awalnya dirancang untuk Traffic Light di lokasi KaliBanteng Semarang dengan 6 persimpangan dan 9 buah Traffic Light tetapi akhirnya kurancang untuk hampir semua jenis persimpangan, bisa pertigaan, perempatan, perlimaan, dst. Dan banyak Traffic Light nya pun tidak terbatas (Saat buat program ini saya batasi 15 Traffic Light).

Berikut gambar Persimpangan Kali Banteng Semarang,
Kali Banteng yang akan dibangun FlyOver (kiri). Sumber gambar.
Persimpangan Kali Banteng saat ini (kanan) By GoogleMap










Perancangan Hardware







Perangkat :
  • Power Supply 5Vdc dan 3,3 Vdc (untuk Wireless).
  • MCU AVR8535
  • Modul WireLess FSK 433MHZ
  • Driver ULN2803 dan 26 buah LED (Lampu Traffic Light)
  • Driver ULN2803 dan Motor Stepper Unipolar 5Vdc.
  • Kamera WebCam USB
  • TTL to USB Interface.
  • Komputer / Laptop.
Pada perancangan di atas harusnya led yg digunakan sebanyak 9 x 3 = 27 buah tetapi terpaksa 26 buah LED karena kehabisan Pin mikrokontroller. Hal ini karena awalnya saya kira hanya terdapat 8 buah Traffic Light dan setelah melihat lokasi ternyata ada 9 buah.

WireLess yang digunakan adalah tipe FSK 433MHz, dan semua jenis wireless bisa digunakan yang penting protokol komunikasi datanya yang harus diketahui.

Penjelasan Perancangan
Perangkat yang dibuat adalah monitoring dan pengendalian Traffic Light secara wireLess. Oleh sebab itu perangkat ini dapat dijalankan secara Manual, Otomatis, maupun SemiOtomatis. Traffic Light ini dimonitor melalui WebCam dan dikontrol secara Software yang mudah digunakan (tinggal Klik-Klik saja) sehingga hampir siapapun bisa menggunakannya / dalam hal ini adalah Polisi Lalu Lintas.

Polisi lalu lintas cukup datang ke pos Polisi, membuka Laptop, memasang modul WireLess, Jalankan Software, lalu Klik-klik sambil ngopi atau ngerokok atau telpon-telponan.
Sehingga kelebihannya yaitu cukup membutuhkan 1 orang Polisi untuk mengendalikan jalannya seluruh persimpangan yang hanya dilakukan dalam pos Polisi saja.
Bahkan dengan Mode Manual, Polisi dapat membuat jalur tertentu Hijau dan jalur lainnya Merah misalnya ketika Presiden, Walikota, atau Gubernur sedang lewat.

Pengembangan selanjutnya tentu saja Integrated Smart Traffic Light (asal kasih nama aja) yaitu pengendalian seluruh Traffic Light atau Lalu lintas suatu daerah / kota yang dilakukan didalam suatu gedung khusus (seperti Amrik sono).

Penjelasan Hardware
Beberapa perangkat yang digunakan :
  • MCU AVR sebagai otaknya yang akan mengendalikan nyala lampu LED pada suatu jalan, arah dan banyak putaran motor stepper, serta komunikasi wireless dengan komputer.
  • Modul Wireless FSk433 MHz sebagai media komunikasi antara Master (komputer) dengan Slave (Hardware).
  • WebCam sebagai kamera pemantau kepadatan kendaraan di suatu jalan.
  • Motor Stepper Unipolar sebagai pengatur arah pandangan WebCam untuk monitoring sehingga menghemat penggunaan WebCam.
  • TTL to USB interface untuk menghubungkan wireless tipe komunikasi UART TTL ke komputer / laptop menggunakan port USB.
  • Komputer sebagai Master yang menjalankan software komputer untuk monitoring atau pengaturan mode Otomatis, Manual, SemiOtomatis.
Pembahasan Software lanjut ke post :
Trafic Light : by Too PayZ II

Semoga membantu ...^^v...

Selasa, 01 Maret 2011

Trafic Light : Introduction

.
Lagi pengen bahas tentang Traffic Light atau Lampu Lalu Lintas. Mudah-mudahan menarik dan membantu buat yang membutuhkan.
(Khususnya kota Jakarta Nih... Wokwokwokwokwokwo...)

Saya belum ahlinya dibidang ini dan juga tidak pernah melakukan penelitian atau apapun yang berkaitan dengan Traffic Light. Perangkat atau membuat alat Traffic Light juga baru saya kerjakan sekitar kurang dari 1 bulan yg lalu. Jadi mohon koreksinya jika berkenan.

Traffic Light tampak seperti aplikasi yang sederhana dan terkesan mudah tetapi memegang peranan yang penting khususnya di kota-kota besar atau di lokasi tertentu yang selalu mengalami masalah lalu lintas. Jika programmer Traffic Light-nya memperhitungkan berbagai aspek dengan teliti dan tidak terburu-buru maka akan sangat memperlancar lalu lintas.

Beberapa aspek yang diperhitungkan pada perencanaan programmer Traffic Light antara lain :
  • Banyak persimpangan. Semakin banyak persimpangannya maka semakin kompleks pula perhitungannya atau pengaturan waktu Traffic Light.
  • Jenis kendaraan yang melalui jalan-jalan tersebut. Kendaraan besar seperti truk, bis, Container, dan sejenisnya memiliki respon yang lebih lambat dibandingkan dengan sepeda motor atau mobil.
  • Kepadatan kendaraan. Semakin padat kendaraan pada suatu jalan maka semakin lama pula pewaktuan jalan tersebut (bersifat relatif).
  • Waktu / Jam-jam kepadatan jalan. Jam-jam padat seperti jam kerja atau jam pulang sekolah harus memiliki pewaktuan yang agak panjang untuk pengaturan Traffic Light dan ketika jalan agak renggang atau kurang padat program pewaktuan mungkin lebih pendek, bahkan jika benar-benar sepi seperti ketika tengah malam Traffic Light diprogram untuk menyala lampu kuning saja.

Kontroller Lampu Lalu Lintas
Sudah cukup banyak perangkat kontroller Traffic Light seperti menggunakan PLC, Mikrokontroller, bahkan FPGA dan paling umum adalah menggunakan PLC karena PLC menggunakan input maupun output tegangan mencapai 220Vac sehingga dapat mengendalikan Lampu Lalu Lintas secara langsung. Selain itu beberapa programmer menganggap memprogram PLC lebih mudah, cukup membawa laptop dan kabel programmer PLC lalu program.

Link :
Traffic Light dengan FPGA.
Traffic Light dengan PLC.
Traffic Light dengan Mikrokontroller.

Nah tapi menurut saya tetap yang paling mudah adalah menggunakan Mikrokontroller. Karena hampir semua perancangan dan perencanaan sistem tergantung saya. Tidak harus mengikuti protokol atau sistem perangkat yang sudah jadi (katanya si "dibeli tinggal pakai" tapi tetep aja harus dipelajari lagi).

Logika Sederhana Perempatan
Sumber Gambar :
http://inherent.uajy.ac.id/k1/2008/inf/vrml/SimTrafficLight.html

Perempatan salah satu pengaturan Traffic Light yang gampang-gampang Susah... Karena untuk perempatan perbedaan pengaturan tergantung kepadatan kendaraan.

Jika padat biasa / sepi pengaturan menggunakan 2 jalur Hijau dan 2 jalur Merah.
Jika Padat maka pengaturan 1 jalur Hijau dan 3 jalur Merah.
Jika Padat sekali maka..... Pusing juga..
Pengaturan 1 Hijau (Lama) dan 3 Merah atau
2 Hijau dan 2 Merah tetapi Hijaunya ada 2 yaitu Hijau Lurus saja dan Hijau belok Kanan Saja (Gambar ilustrasi dibawah).

Garis Kuning adalah Gambar Hijau Lurus Saja yaitu lampu hijau yang menyala berupa tanda panah lurus sehingga kendaraan hanya berjalan lurus (Kanan berhenti).
Garis Ungu adalah Gambar Hijau Belok Kanan Saja yaitu Lampu Hijau yang menyala berupa tanda panah Kanan sehingga kendaraan hanya belok kanan (Lurus berhenti).
Belok kiri jalan terus.

Pada mode ini yang paling sulit dan dibutuhkan penelitian untuk mempelajari karakter perempatan daerah tersebut.

Sekarang saya akan mencoba merancang sistem pengaturan Lampu Lalu lintas yang mempermudah berbagai aspek, termasuk pengembangan kedepannya yang fleksibel.

Di Post selanjutnya ya..

Semoga membantu ...^^v...

Topik yang Populer