Jumat, 21 Oktober 2011

Kontrol Tegangan AC : Introduction

.
Setelah begitu banyak teknik pengontrollan tegangan DC / Tegangan dan arus searah.
Bulan ini akan saya bahasa teknik pengontrollan tegangan AC / Tegangan dan arus bolak balik.

Dan memang pengontrollan tegangan AC lebih sulit dibandingkan tegangan DC, Oleh sebab itu saya sarankan untuk pelan-pelan memahaminya, jangan buru-buru dan lebih penting serap konsepnya.
Selain itu karena tegangan AC yang akan dibahas adalah 220Vac 50-60 Hz saya ingatkan
"WARNING : HIGH VOLTAGE"
mengapa begitu, simak selanjutnya ya ...^_^v...

Sumber tegangan konsumen perumahan di Indonesia memiliki tegangan RMS-nya rata-rata adalah 220 Vac dengan frekuensi 50 Hz.
Dari kedua data ini kita sudah dapat mengetahui karakteristik sinyal AC dan bagaimana cara mengontrolnya oleh sebab itu harus diketahui Apa maksudnya informasi ini ?

Tegangan AC 220 Volt
Tegangan AC (Alternating Current / Arus Bolak-Balik) adalah tegangan / arus dan pada satu waktu bernilai positif dan satu waktu bernilai negatif
Tegangan sumber AC bisa berbentuk gelombang sinus, gigi gergaji, segitiga, atau sinyal kotak, yang perlu diingat sekali lagi adalah "pada satu waktu bernilai positif dan satu waktu bernilai negatif".
Apabila berbentuk gelombang sinus, gigi gergaji, segitiga, atau sinyal kotak tetapi bernilai positif saja atau negatif saja maka masih tergolong sinyal DC, contohnya sumber clock dari IC 555, cristal, PWM, dst.

Jika mengukur tegangan sumber dari PLN perumahan menggunakan avometer digital atau analog nilai yang ditunjukkan adalah tegangan RMS.
Sumber : Wikipedia


  1. Peak Amplitude (Ampilitudo Puncak).
    adalah tegangan puncak baik positif atau negatif yang terukur dari tegangan referensi 0 volt.
  2. Peak-to-Peak Amplitude (Ampilitudo Puncak ke Puncak).
    adalah tegangan antara puncak positif dengan puncak negatif.
  3. RMS Amplitudo (Amplitudo Root Mean Square).
    adalah nilai akar kuadrat dari rata-rata aritmatika dari kuadrat nilai-nilai asli (atau kuadrat dari fungsi yang mendefinisikan bentuk gelombang kontinu).
    Untuk mengetahui persamaan RMS setiap gelombang silahkan lihat di link ini : Wikipedia
  4. Wave Periode (Periode Gelombang).
    adalah waktu yang dibutuhkan untuk 1 siklus gelombang.
Misalkan ketika mengukur menggunakan Voltmeter dan ditampilkan adalah nilai 220 Vac maka :
Vrms = 220.
Vrms = Vp * 0,7071    maka     Vp = 220 / 0,7071 = 311,1299 Vac.
Vpp  = 2 * Vp             maka     Vpp = 2 * 311,1299 = 622,2598 Vac.

Frekuensi 50 Hz
Pada gambar diatas ditunjukkan Wave Periode atau Periode Gelombang, jangan lupa Periode berbanding terbalik dengan Frekuensi dan memiliki satuan serta pengertian yang berbeda.
Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk 1 gelombang penuh, satuannya detik (s).
Frekuensi adalah banyaknya gelombang dalam 1 detik, satuannya Hertz (Hz).

Maka
Frekuensi 50Hz = 50 gelombang sinus dalam 1 detik.
Periode 1 gelombang sinus = 1 / 50 = 0,02 Sekon = 20 mS
Periode 0,5 gelombang sinus = 10 mS = 100 Hz

Jika sumber 220 Vac dan fekuensi 50 Hz artinya : tegangan gelombang sinus sumber AC dengan Vrms 220 Volt dan setiap gelombangnya memiliki periode 20 mS.

Ini adalah dasarnya dan penting untuk digunakan selanjutnya.
Semoga manfaat ...^^v...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Topik yang Populer